Pemprov Jatim Harapkan ICMI Muda Jatim Bantu Persoalan Bangsa dan Negara

Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Muda, Wilayah Jatim memiliki kontribusi yang sangat besar dalam meyelesaikan persoalan bangsa dan negara yang banyak terjadi sekarang ini.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Provinsj Jawa Timur, Wahid Wahyudi yang mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam pelantikan Pengurus ICMI Muda Jatim periode 2020-2025, di salah satu hotel di Surabaya, Selasa (12/01/2021).
“Pemerintah Provinsi Jawa TImur menunggu aksi-aksi ICMI Muda dalam berkontribusi membangun Jawa Timur bersama dengan masyarakat dan pemerintah dalam menwujudkan Nawa Bhakti Satya yang di gagas oleh Ibu Gubernur Jawa Timur,” ujar Wahid.
Dalam menghadapi tantangan masa kini, ia mengharapkan ICMI Muda Jatim harus mampu menghadapi era globalisasi, karena standar kehidupan mengikuti standar internasional. Selain itu ia juga meminta agar mampu memanfaatkan dengan baik media sosial. ” Media sosial adalah cendela kita untuk melihat dunia internasional,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus ICMI Muda Wilayah Jawa Timur periode 2020-2025, Meithiana Indrasari Yunus mengemukakan, bahwa atas fenomena sosial kepemudaan yang berkembang akhir-akhir ini, begitu pesatnya media dan teknologi menyebabkan banyak sekali pergeseran norma, budaya dan etika di kalangan pemuda.
“Sehingga Insya Allah dengan ICMI Muda Jatim ini dapat memperbaiki dan menguatkan karakter pemuda dengan budaya dan nilai keislaman serta kecendekiawanan Republik Indonesia,” ujarnya.
Dalam rangkaian acara ini terdapat pula seminar nasional dengan tema Maha Karya Pemuda Membangun Peradaban Bangsa yang menghadirkan narasumber Anggota DPD RI TGH. Ibnu Kholil, M.Pd, Bupati Trenggalek H. Muhammad Nur Arifin , Sekjen MUI Jatim Akh. Muzakki.
“Agama Islam menjunjung tinggi perjanjian yang memiliki akad sebagai pegangannya. Sebagaimana bangsa Indonesia memiliki UUD 1945 yang memuat Pancasila sebagai akadnya. Dasar negara itulah yang harusnya menjadi pegangan bagi ICMI Muda untuk berjalan dan mengimani akad berindonesia bahwa akad tersebut berpahala dan bagian dari ibadah kita sebagai umat muslim” kata Nur Arifin.