Visa

Mudah ke Bali 2025: e-Visa on Arrival untuk Turis UK Lewat VFS Global

Read Time:5 Minute, 5 Second

Latar Belakang Kebijakan e-Visa on Arrival

Indonesia semakin serius memperkuat sektor pariwisata, terutama Bali, yang selama ini dikenal sebagai destinasi wisata dunia. Pada tahun 2025, pemerintah resmi meluncurkan program kerja sama dengan VFS Global untuk mempermudah turis asal Inggris (UK) mendapatkan e-Visa on Arrival (e-VoA) sebelum mereka berangkat.

Langkah ini bukan tanpa alasan. Sejak pandemi, sektor pariwisata Indonesia sempat terpuruk, dan salah satu strategi pemulihan adalah dengan memperbaiki sistem imigrasi. Jika dulu turis harus antre di bandara untuk mengurus VoA, sekarang mereka bisa mengajukan e-VoA secara online sebelum terbang ke Indonesia. Sistem ini jauh lebih efisien, transparan, dan membuat pengalaman wisata lebih nyaman.

Khusus untuk turis UK, kerja sama ini dianggap strategis karena Inggris adalah salah satu pasar utama pariwisata Bali. Setiap tahunnya ribuan warga Inggris mengunjungi Bali untuk liburan panjang, pernikahan, hingga retreat kesehatan. Dengan sistem baru ini, jumlah wisatawan diprediksi melonjak signifikan pada akhir 2025.


Apa Itu e-Visa on Arrival (e-VoA)?

e-Visa on Arrival atau e-VoA adalah sistem visa elektronik yang memungkinkan wisatawan mengajukan izin masuk ke Indonesia secara online sebelum kedatangan. Jika disetujui, mereka hanya perlu menunjukkan dokumen digital saat tiba di bandara, tanpa harus antre panjang di loket imigrasi.

Konsep ini sebenarnya sudah digunakan oleh banyak negara untuk mendukung pariwisata. Dengan e-VoA, wisatawan bisa merencanakan perjalanan lebih mudah, mengurangi stres di bandara, dan meningkatkan rasa aman.

Bagi turis UK, hadirnya e-Visa on Arrival Bali 2025 lewat VFS Global adalah bentuk kemudahan nyata. Tidak hanya bisa apply dari rumah, tapi juga ada panduan jelas, layanan customer support, dan opsi pembayaran yang lebih luas.


Cara Mengajukan e-Visa on Arrival Bali 2025

Mengajukan e-Visa kini sangat mudah berkat kerja sama dengan VFS Global. Prosesnya dirancang agar ramah pengguna, bahkan bagi turis yang tidak terbiasa dengan sistem online.

Registrasi Akun di VFS Global

Turis UK perlu membuat akun resmi di portal VFS Global. Setelah login, mereka bisa memilih layanan Indonesia e-VoA.

Mengisi Formulir Online

Formulir berisi data pribadi, paspor, tujuan perjalanan, serta rencana lama tinggal. Semua data harus diisi dengan benar karena akan diverifikasi oleh pihak imigrasi Indonesia.

Unggah Dokumen Pendukung

Biasanya berupa paspor dengan masa berlaku minimal 6 bulan, foto ukuran paspor, dan tiket pulang-pergi. Dokumen ini harus jelas dan sesuai standar.

Pembayaran Biaya Visa

Pembayaran bisa dilakukan dengan kartu kredit atau metode lain yang didukung VFS Global. Setelah pembayaran, aplikasi akan diproses dalam hitungan hari.

Konfirmasi e-VoA

Jika disetujui, turis akan menerima e-Visa dalam bentuk file digital (PDF). Dokumen ini harus dicetak atau disimpan di ponsel untuk ditunjukkan saat tiba di Indonesia.

Proses ini bisa selesai hanya dalam 2–3 hari kerja, jauh lebih cepat dibanding metode manual di bandara.


Manfaat e-VoA Bagi Wisatawan

Penerapan e-Visa on Arrival Bali 2025 memberikan banyak keuntungan, baik bagi wisatawan maupun pemerintah Indonesia.

Lebih Praktis

Wisatawan tidak perlu antre di bandara, sehingga perjalanan jadi lebih efisien. Hal ini sangat penting bagi turis yang tiba malam hari atau membawa anak kecil.

Hemat Waktu dan Biaya

Dengan sistem online, wisatawan bisa langsung menuju area keluar tanpa ribet di loket imigrasi. Ini menghemat waktu perjalanan sekaligus mengurangi potensi biaya tambahan akibat keterlambatan.

Lebih Aman dan Transparan

Sistem digital membuat proses lebih transparan dan mengurangi risiko pungutan liar. Semua pembayaran dilakukan online dengan sistem resmi.

Bagi wisatawan UK, hal ini meningkatkan kepercayaan terhadap destinasi Indonesia, khususnya Bali, sebagai tempat liburan yang ramah turis.


Dampak Positif untuk Pariwisata Bali

Kebijakan e-VoA diprediksi membawa dampak besar untuk pariwisata Bali. Pertama, jumlah turis asal UK akan meningkat karena proses masuk lebih mudah. Kedua, tingkat kepuasan wisatawan juga naik karena pengalaman imigrasi yang lebih lancar.

Bali sendiri dikenal sebagai destinasi unggulan dengan keindahan pantai, budaya unik, serta kuliner khas. Dengan akses yang lebih mudah, Bali bisa menarik lebih banyak turis jangka panjang, termasuk mereka yang bekerja secara remote (digital nomads).

Selain itu, penerapan e-VoA juga membantu Indonesia mencapai target Tourism 5.0, yaitu pariwisata yang lebih modern, digital, dan berkelanjutan.


Tantangan dalam Implementasi e-VoA

Meski terlihat ideal, sistem e-Visa juga menghadapi beberapa tantangan.

Infrastruktur Teknologi

Sistem harus benar-benar stabil untuk melayani ribuan aplikasi setiap hari. Jika terjadi gangguan teknis, turis bisa kecewa dan menurunkan reputasi Indonesia.

Edukasi Wisatawan

Tidak semua turis familiar dengan e-Visa. Sosialisasi melalui agen perjalanan, maskapai, dan media internasional sangat penting agar turis tahu cara menggunakannya.

Penegakan Hukum

Ada kemungkinan beberapa turis menyalahgunakan e-VoA, misalnya untuk bekerja secara ilegal. Pemerintah harus tetap memperketat aturan agar kebijakan ini tidak disalahgunakan.


Respon Turis UK dan Industri Pariwisata

Banyak turis Inggris menyambut positif kebijakan ini. Di forum wisata online, mereka menyebut sistem baru ini sebagai “game changer” karena membuat perjalanan ke Bali lebih gampang.

Sementara itu, pelaku industri pariwisata di Bali seperti hotel, restoran, dan agen tur juga sangat antusias. Mereka percaya e-VoA bisa membawa gelombang baru wisatawan yang siap berbelanja lebih banyak di destinasi lokal.

Pemerintah Inggris sendiri ikut memberikan dukungan dengan memasukkan informasi e-VoA Indonesia dalam panduan perjalanan resmi bagi warganya.


Prospek Masa Depan e-Visa di Indonesia

Kerja sama dengan VFS Global hanyalah langkah awal. Ke depan, Indonesia bisa memperluas sistem e-VoA untuk lebih banyak negara lain di Eropa, Asia, hingga Amerika.

Jika sistem ini sukses, bukan tidak mungkin seluruh proses visa ke Indonesia akan serba digital. Hal ini akan menempatkan Indonesia sejajar dengan negara-negara maju yang sudah lama menggunakan e-Visa.

Selain itu, sistem ini bisa mendukung target 20 juta wisatawan mancanegara pada 2026. Bali tentu tetap jadi pusat perhatian, tapi kota lain seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Labuan Bajo juga akan mendapat manfaat.


Penutup

Bali Semakin Dekat untuk Wisatawan Inggris

Penerapan e-Visa on Arrival Bali 2025 lewat VFS Global adalah tonggak penting dalam transformasi pariwisata Indonesia. Dengan proses yang mudah, cepat, dan transparan, turis Inggris kini bisa merencanakan liburan ke Bali tanpa ribet.

Kebijakan ini bukan hanya tentang mempermudah perjalanan, tapi juga sinyal kuat bahwa Indonesia serius mengembangkan pariwisata modern yang ramah wisatawan. Ke depan, jika tantangan infrastruktur dan sosialisasi bisa diatasi, sistem e-VoA akan menjadi standar baru yang membawa pariwisata Indonesia ke level global.


Referensi:

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Google AI Pro Previous post Google AI Pro Gratis untuk Pelajar Indonesia 2025: Peluang Besar di Era Kecerdasan Buatan
Wisata Religi Next post Wisata Religi Indonesia 2025: Harmoni Iman dan Pariwisata Nusantara