450 Tahun Tertidur, Gunung Berapi Krasheninnikov di Rusia Meletus Usai Gempa Dahsyat

Read Time:1 Minute, 26 Second


Sebuah gunung berapi di Semenanjung Kamchatka, Rusia timur, meletus untuk pertama kalinya dalam 450 tahun, beberapa hari setelah kawasan tersebut diguncang salah satu gempa bumi terkuat yang pernah tercatat. Informasi ini disampaikan oleh otoritas tanggap darurat Rusia pada Minggu (3/8/2025).

Foto dan video yang dirilis media pemerintah memperlihatkan gumpalan abu tebal membubung tinggi dari kawah Gunung Krasheninnikov, yang menurut catatan Smithsonian Institution, terakhir kali meletus pada tahun 1550.

Kementerian Situasi Darurat Kamchatka mengungkapkan, kolom abu dari letusan tersebut mencapai ketinggian sekitar 6.000 meter atau hampir 20.000 kaki, dikutip dari laman Arab News, Minggu (3/8).

Dalam pernyataannya di Telegram, kementerian menyebutkan bahwa gumpalan abu bergerak ke arah timur menuju Samudra Pasifik dan tidak melewati wilayah berpenduduk.

“Sejauh ini, tidak ada laporan hujan abu di daerah permukiman,” tulis mereka.

Sebagai langkah antisipasi, status Gunung Krasheninnikov dinaikkan ke kode bahaya penerbangan “oranye”, yang berarti aktivitas penerbangan di sekitar wilayah tersebut berpotensi terganggu.

Letusan ini terjadi hanya beberapa hari setelah erupsi Klyuchevskoy, gunung berapi paling aktif di kawasan Eropa dan Asia yang juga terletak di Kamchatka. Berbeda dengan Krasheninnikov, letusan Klyuchevskoy terbilang sering terjadi, dengan setidaknya 18 erupsi tercatat sejak tahun 2000.

Gempa Rusia

Dua letusan beruntun ini diduga terkait dengan gempa bumi dahsyat berkekuatan 8,8 magnitudo yang mengguncang Kamchatka pada Rabu lalu.

Gempa tersebut memicu peringatan tsunami dan gelombang evakuasi massal di wilayah pesisir dari Jepang hingga Hawaii dan Ekuador.

Rusia menjadi negara yang terdampak paling parah, dengan tsunami menghantam pelabuhan Severo-Kurilsk dan merusak fasilitas industri, termasuk menenggelamkan sebuah pabrik perikanan.

Gempa ini menjadi yang terkuat di kawasan tersebut sejak bencana gempa dan tsunami di Jepang pada 2011, yang saat itu berkekuatan 9,1 skala Richter dan menewaskan lebih dari 15.000 orang.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %
Tren aksesoris smart wearable Previous post Tren Aksesoris Smart Wearable 2025: Teknologi dan Gaya yang Menyatu
Liga Basket Indonesia Next post Liga Basket Indonesia 2025: Persaingan Semakin Ketat dan Talenta Muda Bermunculan